Jumat, 01 April 2016

Mencuci Piring a.k.a Asah-Asah

Dua jam menghabiskan waktu untuk mencuci peralatan gelas di laboratorium..
Sepertinya pekerjaan sepele, tapi ternyata cukup berat untuk dilakukan. Memang peraturan dan kesadaran di laboratorium kami belum tertata dan terlaksanan dengan begitu rapihnya. Alhasil banyak peralatan gelas yang meninggalkan bekas-bekas bahan yang terlanjur mnegering, membuat peralatan-peralatan gelas itu menjadi kusam, bahakan masih ada sisa sampel yang mengendap dan mongering di situ,, dan tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab, dan tidak pula ada yang berani membersihkannya, takut barangkali ada yang mencarinya lagi untuk diproses lebih lanjut.
Hahaa….diproses lagi setelah sekian lama mengendap tanpa perlakuan/perlindungan apapun J Bakalan sudah gak valid lagi kayaknya J

Jadi setidaknya yang berusaha saya lakukan adalah membersihkan apa yang sudah saya pakai agar orang lain yang akan menggunakannya lagi  tidak perlu susah-susah untuk mencari peralatan yang bersih..siap pakai..
Semoga berpahala
Aamiinn…

Jumat, 27 November 2015

Program Peningkatan Berat Badan

www.prelest.com
Saat-saat cuaca mendung begini, perut terasa lapar lagi dan lagi. Entah kenapa akhir-akhir ini saya sedang cukup berminat dengan acara makan.. dan ini cukup sukses meningkatkan berat badan saya yang biasanya stagnan segitu-gitu aja dari jaman dahulu kala..susah naik. Ampun dah…
Dan dalam waktu sebulan ini tiba-tiba saya dikejutkan dengan angka timbangan yang naik 2 kg dari biasanya. Alhamdulillaahhhh,,,akhirnya bisa naik juga.
Jadi meskipun teman-teman di kantor saya sedang pada menggila ikutan nge-gym demi menurunkan berat badan atau ada yg berdalih menurunkan kadar lemak jahat..saya sedang bersenang hati menambah porsi makan saya demi meningkatkan berat badan J
Eh..bukan menambah porsi makan..hanya menambah frekuensi makan dengan porsi yg sama..tetap sedikit demi sedikit tapi sering. Heheee….
Acara pagi ini saya tidak ke mana-mana. Kebetulan si bocil gak masuk skulk arena sedang demam. Masak untuk sarapan sudah selesai tentunya buat si Ayah berangkat kerja. Jadi sarapan sudah, nyemil buah sudah, dan jam 10 belum genap..saya sudah merasakan lapar lagi. Huaaa…..ayoooo…hajaarrrr…
Nyari-nyari cemilan yg ada, cuma ada melon di kulkas. Itu jg tadi sudah. Di kaleng adanya cuma kerupuk doing. Mikir dan mikir..taraaa…buka laptop cari inspirasi. Andalan pertama adalah web-nya si embak yang satu ini, resep-resepnya aduhai..maknyuss..dan gampang untuk diikuti.
Awalnya hanya berniat untuk mencari resep bikin rempeyek kacang. Saya selalu gak pede dengan resep asal2 ala saya. Suka gak konsisten dengan kekentalan adonan tepungnya. Mo nanya resepnya ke ibu saya pasti dibilangnya “ya dikira-kira saja”
wuaaa…itulah problematika newbie..belum punya feeling yg jitu untuk mengira-ngira. tapi untuk resep ini kayaknya belum ada..
Satu lagi yg ingin saya cari adalah resep peanut butter..dari kemarin lagi terobsesi sama aneka isian roti bakar untuk memenuhi hasrat nyemil saya (mumpung lagi napsu makan
J )

Dan untuk resep si peanut butter ini ternyata ada di web-nya si embak (Tingkyu mbak )
berhubung kacangnya belum beli..jadi keep dulu aja deh :)

Nah..saat buka web pertrama kali tadi..sedikit scroll ke bawah..mata saya langsung tertuju pada resep kue satu ini. Dutch Boterkoek. Membaca resepnya yang sepertinya simpel..yupp..eksekusi saja yang ini. Kebetulan masih ada sisa butter dari jaman kapan itu..hehee...biar segera lenyap dari kulkas. Check re-check bahan-bahan yang diperlukan..yuppp..semua ada. maka tahap berikutnya adalah..lanjuuuuttt....
Hasilnya nanti bagaimana... nantikan cerita berikutnya yaa... :)

Selasa, 06 Oktober 2015

Tepung Crispy a la Saya


From : http://sekedarcatatan.net


Setelah berapa kali mengalami kegagalan dalam membuat lauk gorengan yg diberi tepung crispy entah itu dengan menggunakan tepung bumbu siap pakai atau dengan menggunakan adonan tepung sendiri sesuai saran teman2 atau resep2 di internet,, akhirnya nemu juga takaran yg cukup pas untuk saya membuat tepung crispy sendiri. Awalnya saya mengikuti anjuran resep dari sini saat saya mencari2 resep untuk membuat chicken gangjong seperti yg dijual di Lo***ria. Kemudian untuk penggunaan selanjutnya saya modifikasi sendiri sesuai keinginan saya.

Ini adalah resep tepung crispy ala saya.
Bahan :
1 cup tepung terigu serba guna
1 cup tepung sagu
Garam
Lada
Kaldu bubuk bila suka

Atau kadang2 saya campur dengan tepung bumbu yg dijual di pasaran untuk mendapatkan rasa yg lebih kaya, misal bila gorengan hanya sebagai lauk yg digoreng saja tanpa dibumbuin lagi (dikasih saus asam manis ato semacamnya)
Sedangkan apabila gorengan akan diberi bumbu lanjutan..maka saya gunakan adonan tepung basic saja dengan tambahan garam dan lada. Dengan bahan yang simple, dan cukup campur2 saja jadilah gorengan crispy andalan kalo saya memasak. Hehee…Buat saya itu sudah cukup memberi rasa yg sederhana tp sudah enak.

Dengan adonan tepung ini saya bisa gunakan untuk membuat berbagai macam makanan untuk lauk di rumah. Hasilnya lumayan..cukup crispy dan mampu bertahan dalam waktu yg agak lama aka gak cepet melempem. Jadi sekarang saya selalu menyediakan campuran tepung ini di rumah sehingga setiap akan membuat gorengan tinggal tabur2 saja pada bahan lalu goreng deh. Praktis kan J

Silakan mencoba…..

BERKAH


From : https://dinalislam1.wordpress.com

Berkah..menurut saya berarti sesuatu yang sedikit tapi bisa memberikan banyak manfaat. Misal berkah dari sisi materiil, gaji, uang, seseorang yang gajinya kecil tapi karena dia mendapatkan gajinya itu dengan cara yang halal, disertai dengan sikap positif yang selalu pasrah, doa, dan berserah kepada Alloh..maka apa yang kita peroleh akan terasa cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita, memberikan rasa tenang, damai, kita juga in shaa Alloh akan diberi kesehatan dari memakan makanan halal yang kita beli dengan uang gaji kita..etc.
Padahal mungkin secara logika atau berdasarkan perhitungan matematis sekalipun..mungkin dengan gaji yang hanya sekian itu sepertinya tidak akan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan kita..well..Alloh memang Maha Segalanya.
Belajar dari seseorang yang sering saya perhatikan apa2 yang dilakukannya. (Maaf..ini bukan bermaksud menjelek2kan orang tersebut, hanya bermaksud untuk mengambil hikmah dari perbuatannya,,menurut pemikiran saya sendiri tentu saja)
(Lumayan) Sering kalo saya perhatikan dia itu meninggalkan kantor di saat jam kerja tentu saja. Entah alasan ini lah itu lah, yang menurut saya kadang bukan alasan yang penting, dan sangat tidak penting malah…dan entah dia ditegur atasannya atau tidak, nyatanya dia masih cukup sering melakukan hal seperti itu. Hmm..secara finansial..dari luar kelihatan “lebih hijau” karena suami/istrinya berpenghasilan lebih. Sering saya dengan cerita kalau sepertinya hampir setiap minggu dia bisa pergi ke mall. Entah untuk urusan apa, sekedar jalan atau memang perlu membeli sesuatu. Kenapa dia masih saja bisa keluar di jam kerja dengan enaknya ya? Apa gak ditegur sama atasannya? Memangnya dia gak ada yang harus dikerjakan? Padahal kan pekerjaan dia mengharuskan dia setidaknya selalu stand by di ruangannya? Kok bisa santai begitu ya?
Lalu ketika suatu saat saya berkunjung ke ruangan kerjanya..halahhh…kenapa berantakan sekali? Kenapa gak segera dibereskan? Memang nyaman ya bekerja dengan berbagai berkas numpuk di sana sini? Keadaan begini, ini memang pekerjaannya sudah selesai atau bagaimana ya? (Maaf sekali lagi..menurut saya sih tidak “apik”, heee….)
Kesimpulan sementara yang bisa saya tarik dari apa yang saya lihat sih..berarti dengan dia suka pergi di jam kerja itu dia sudah cukup meninggalkan kewajibannya dong. Hati kecil saya mengatakan kalau yang selama ini dia lakukan adalah salah. Pernah saya bahas ini dengan teman saya yang lain yang Alhamdulillah sepaham dengan “prinsip keberkahan” ala saya.
Di sisi lain saya sering pula mendapati kabar bahwa istrinya sakit, suaminya sakit, kemudian  baru dua minggu ganti anaknya yang sakit lah. Padahal secara jasmani sepertinya dia lebih gemuk dari saya (bukan gemuk model obesitas gitu sih..sedangkan saya kan kurus :P )
Apakah dengan sakit2nya itu pertanda bahwa rejeki yang dia peroleh itu kurang “BERKAH”? Atau inikah yang dinamakan “ISTIDRAJ”? Bahwa Alloh memberikan ujian di balik kesenangan2 yang dia peroleh, apakah dia akan bisa menyadari bahwa dengan meninggalkan jam kantor tanpa teguran itu adalah suatu kesalahan atau sah2 saja? 
Pertanyaannya sekarang adalah..hidup saya sudahkah mencapai keberkahan itu?
Semoga kita senantiasa bisa mensyukuri nikmat2-Nya, diampuni dosa2 kita, dan selalu bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada di depan kita.
Aamiiinnn…

Senin, 14 September 2015

Remember N**ya

Doc : http://www.dreamstime.com
 
Hampir jam setengah3 dini hari..dan aku masih saja belum bisa kembali memejamkan mata setelah terbangun gara2 nyamuk2 yang masih saja berkelana. Musim panas yg masih belum berkesudahan ini ternyata merupakan surga tersendiri bagi para nyamuk2 itu. Hohooo… biarlah mereka menikmati hidup juga.

Sudah kuhabiskan waktu pula untuk membaca apa saja. Dari internet, dari buku. Biasanya aku mudah terlelap saat membaca (*sambil tiduran). Tapi kali ini entahlah..sudah hampir 3 jam ini masih saja terjaga. Sampai aku lapar J

Tapi mau makan apa jam segini? Males sih sebenarnya..jadi kuputuskan untuk menulis saja apa yang sekedar terpikir di kepala.

Tiba2 aku teringat bahwa aku pernah punya teman yang menurutku “sedikit aneh”

Heee…maaf N** J

Aku sedang berusaha jujur mengungkapkan what I feel J (*please correct my English please..i’m newbie in English. Haaahhhh…newbie?? Just because I don’t have an idea when I’ll talk in English)

N**ya Ju**i Astri** (cmiiw..)

Aku pertama kali mengenalnya saat kami sama2 sedang menjalani diklat fungsional sebagai prasyarat untuk menjadi seorang peneliti di institusi tempatku bekerja. Sekilas orangnya terlihat aneh dari sudut pandangku yang seorang introvert dengan tipikal pertemanan yang datar sepertiku. Well…tp dia menarik. Dia cantik, pintar, banyak ide yg cukup “gila” (piss, N** J *angkat dua jari)

Tapi entah..sepertinya aku merasa ada sesuatu yang tersembunyi dari sifat2nya yang aku tdk tau. Ada dua nama yang menghubungkan kami yang masih aku ingat jelas saat tiba2 dia protes krn dua nama itu “A**n” dan “Astri”

“kenapa sih nama2 itu ada di kamu, Mbak?”

Nama yang pertama sensor ya N** J

Tentang nama kedua dia bilang “Aku yg namanya Astri** kok kamu yg emailnya astir***” hahaaa…

Ya mana aku tau kl namamu ada astri-nya :P bla..bla..bla…sampai kami terlibat acara “perseteruan antar wanita” yg lumayan membuat beberapa teman kami memandang heran.

Well.. Itu sekilas cara pertemanan kami waktu itu. Hingga akhirnya kami kembali ke tempat kerja kami masing2. Selanjutnya komunikasi sempat sedikit berjalan beberapa waktu hingga kemudian tidak pernah lagi tau cerita masing2.

Tapi sejujurnya aku cukup penasaran dengan teman baruku yg satu ini. Pernah beberapa waktu mencari2 tau siapa dia coz memang ada yg menarik yg tersembunyi darinya yg aku rasakan selama pertemanan kami yg baru beberapa minggu itu. Aku ingat mulai mencari2 tau profilnya dari facebooknya. Melihat2 foto2 yg ada di albumnya (maaf ya N** aku jadi detektif sesaat, menjadi secret agent untuk sekedar tau siapa dan bagaimana kamu). Aku buka blog-nya, dan hmmm….tulisannya memang cukup aneh dan lagi2 aku tdk bisa menyelami bagaimana dia ini sebenarnya. Hingga sempat ada sebuah nama lagi yg cukup menarik..sahabatnya N**ya yg seorang penulis (#maaf kl tulisanku ini kembali mengingatkanmu padanya karena aku baru tau hari ini kalau dia telah meninggal dunia ##semoga segala amalnya semasa hidup diterima oleh Alloh SWT..)



Pertemanan kami mungkin hanya sampai di situ. Kami tak pernah lagi berkomunikasi, apalagi setelah dia melanjutkan studinya ke luar negeri. Hanya beberapa kali sempat melihat postingan di facebook-nya dan tau kalau anaknya sudah kembali bersamanya. (Maaf N**, aku memang bukan “teman yang baik” yg selalu keep in contact with all friends)

“Sama ibunya juga ikut ke sana kan?” begitu tanyaku pada teman yg lain yg kenal baik dengan N**ya.

“enggak kok,,anaknya dititip di daycare. Dan dia sendiri baru hamil lagi di sana”

“suaminya ikut ke sana juga?”

“enggak, masih di sini”

Wowww…kembali aku terkagum2 dengan sosok ibu muda yang satu ini. Salut buat keberanian dan ketangguhannya. Gak kebayang aku gimana yg menghadapi situasi seperti ini. Bahkan untuk sekedar mencoba mencari jalan untuk mendapatkan beasiswa skul di luar aja aku masih belum yakin dengan kemampuanku sendiri. Salut N**..kamu menginspirasiku untuk bisa menjadi ibu dan teman yg lebih baik lagi.

Dan dini hari ini aku jadi teringat dengan beberapa teman yg kukenal semasa diklat itu. Ada beberapa nama yg cukup dekat dan kami beberapa waktu masih menjalin komunikasi dengan cukup baik setelah diklat itu selesai.

Apa kabar Tirta, Mbah…(haduhh…jangan amnesia lagi..jangan..jangan..pleaseee,,,try to remember one name from Papua without checking on fb. Yess…I got it..Mbah To), Mas Tomo, Mbak Lilyk.

Kusapa kembali mereka…

From N**ya, I’ve been inspired ‘bout a mean of friendship.

Tetap menjalin silaturahmi itu memang perlu.



Serpong, 9th of September, 2015
#latepost
End..

Minggu, 13 September 2015

Banana Sponge Cake


Alhamdulillah akhirnya berhasil membuat Banana Sponge Cake yang enak. Hanya saja serat yang dihasilkan masih belum seperti harapan. Masih terobesesi dengan Banana Cake yang seratnya "jelas" seperti ada garis2 abstrak itu.Seperti ini misalnya :
 
tapi ini pun masih kalah berserat dibandingkan Banana Cake yang pernah dibawa sama Bapak2 kantor. Hooo..sayangnya si Bapak itu gak bisa dimintain resep rahasia Banana Cake-nya karena konon katanya itu kue dari siapanya siapa gitu..haduhhh...jauuuhhh...

Kali ini saya menggunakan resep yang saya contek dari sini. Saya sebelumnya juga pernah mengikuti resep dari sini, tapi waktu itu hasilnya kurang mengembang. Mungkin karena saya kurang banyak menambahkan baking powder sesuai dengan arahan dari resep yg ada. Dan satu lagi..saya sering gagal menerapkan teknik aduk balik yg harus dilakukan untuk membuat cake dengan isian2 yg "berat" seperti model cake pisang ini.

Nah..untuk pembuatan Cake Pisang kali ini saya mencoba mengikuti semua petunjuk yg ada di resep aslinya. Hanya saja pas harus melakukan teknik aduk balik itu untuk mencampurkan pisang ke dalam kocokan telur-gula beserta terigu ke dalam campuran telur-gula-pisang..saya mencoba menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi. Waktu itu pernah mencoba menerapkan tips dari sumber mana yg entah saya lupa,,dan cake yg saya buat berhasil mengembang tanpa penyusutan berarti pada saat mencampur "isian cake" dan juga terigunya. 

Hasil adonan yg dihasilkan sedikit membuat saya deg2an sih karena sepertinya porsinya berlebih untuk mengisi satu loyang tulban. Kemudian strukturnya kok terasa lebih padat yaa??
huaaaa...sudah parno aja nih takut kalo2 nanti kuenya bantet. huhuuu....

Adonan saya tuang ke satu loyang tulban dan masih ada sisa yg kemudian saya tuang ke panci kecil dan saya kukus. Sementara adonan yg saya tuang ke loyang tulban itu saya oven mengikuti instruksi resep.

Masih dalam rangka deg2an menunggu hasilnya giman..saya amati sepanjang proses meng-oven. hee...ada struktur pecah2 yg terbentuk. Sepertinya ini indikasi kalo kuenya lumayan berhasil nih. Dan wanginya..hmmm..semerbak keluar dari oven :)
40 menit berlalu..dan saya cek kuenya. Sudah matang. Begitu juga yg kukus.
Begini penampakan kue hasil yg dioven
 
Cake Oven
 Dan ini adalah kue yg dikukus :
Cake Kukus
Untuk perbandingan rasa..kue yg dikukus terasa lebih moist, apalagi pas masih hangat2 tadi. hmmm...lembuuuttt...
Dan kue yg dioven tetap terasa smooth di bagian dalam dan kering di bagian luarnya. hmmm..dua2nya sama2 enak. suka..suka..sukaaa....
Tapi sepertinya lebih wangi kue yg di-oven :)


Next time masih pengen bereksperimen memenuhi obsesi Banana Cake yg berserat itu. hmmm...pake jenis pisangnya beda kali ya?


Sweet,
End..
 

Sabtu, 12 September 2015

LapBook



Pertama kali mengenal LapBook adalah ketika saya baca2 beberapa sumber mengenai homeschooling. Teman2 sedang cukup ramai membicarakan mengenai homeschooling. Kebanyakan mereka sebenarnya ingin menyekolahkan ato meng-homeschooling-kan anak mereka yang baru memulai tahapan usia sekolah. Tapi apa daya..kami sebagai ibu2 pekerja yang belum berniat benar2 mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga masih hanya sebatas berwacana saja. Heheee…..
Namun ada beberapa teman yang sudah memasukkan anaknya ke sekolah group homeschooling. Semacam sekolah TK atau Paud biasa dengan metode yang berbasis homeschooling, dengan metode pembelajaran yang lebih mengedepankan pada ajaran agama dan alam. Dengan model kelas yang berupa saung2 dikelilingi taman dan kebun yang cukup luas, lengkap dengan kolam ikan yang penuh dengan berbagai macam ikan dan kura-kura,,terciptalah lingkungan “homeschooling” yang cukup berbeda dengan sekolah2 TK konvensional yg ada di lingkungan sekitar kami.
Oya..di sekolah itu juga dibiasakan acara makan bersama sebagai pengganti “jajan” dengan menyediakan kue2 tradisional. Entah itu berupa ubi rebus, jagung rebus, etc..
Back to nature lah konsepnya.
Well..kembali ke lapbook..sekarang ini Zaffia sudah sebulan memasuki tahapan sekolah TK. Saya pada akhirnya memutuskan untuk memasukkan dia ke sekolah TK eh RA..Roudhotul Athfal. Sekolah TK bernuansa islami, dengan harapan lebih terbentuk akhlak islami sejak dini, mengingat emaknya ini kurang tentang pengetahuan agamanya. Huhuuu…

#belajar agama yang rajin ya nak,,jadi anak solihah dan menjadi penyejuk buat hati Ayah dan Bunda

Sebagai pendukung untuk kegiatan di rumah..berusahalah Bundanya ini membuatkan berbagai karya untuk mengasah kreativitasnya Zaffia.
Salah satunya adalah LApbook ini.
Bersumber dari blog ini saya berusaha mengikuti petunjuk pembuatan beberapa Lapbook yang ada.
Lapbook adalah buku lipat hasil karya sendiri. Merupakan cara yang unik untuk meng-explore segala pengetahuan untuk mengembangkan imajinasi anak. Lapbook ini dapat berupa cerita bergambar. Sejauh mana cerita yang mampu kita sajikan untuk anak ya tergantung dengan imajinasi kita masing-masing. Tentu saja kita dapat memadukan imajinasi itu bersama anak. Jadi dengan membuat Lapbook sendiri sebenarnya kita sudah tidak perlu lagi membeli buku2 cerita di toko buku.
(#lebih irit yang mana yaa??? J )
Beberapa peralatan yang biasanya dibutuhkan untuk membuat Lapbook antara lain :
Map Berkas Berwarna
Kertas berwarna
Alat Laminating dan plastik kantongnya
Double Tape
Penjepit kertas
Pelubang kertas (Puncher)
Velcro
Kertas karton
Krayon, pensil warna, spidol
Printer

Sebenarnya juga kita bisa mencari ide untuk isi Lapbook ini dari berbagai sumber yang ada di internet..tapi karena berbagai kesibukan (dan sebenarnya sih karena belum ketemu ide sendiri saja) makanya saya ambil saja dari Printable Lapbbook yang bisa kita dapatkan dari internet juga (#simple kan? :) ) hahaaaa….
Contohnya saya ambilkan dari sini
File pdf yang sdh kita download kemudian diprint dan disusun menjadi sebuah Lapbook. 


Taraaaa…..jadilah Yellow Ball Lapbook

Sttt..karena sumbernya berbahasa inggris,,ini juga menjadi sarana bagi Bunda untuk ikutan belajar bahasa inggris juga loh. Hehee….
next time mau nyobain merealisasikan ide2 lain yang bisa kita ikuti dan kita terapkan di rumah seperti :

   Calendar time
We can use the other side of used calendar. Lumayan kan kita gak perlu membeli papan Styrofoam. 
#hmm..ini sumbernya dari mana ya? lupa,,
may be dari sini juga

Selamat berkarya :)